Tips dan Trik dalam Memilih Produk KEMIRI

Rabu, 20 Juni 2012


 SURABAYA - Kemiri mungkin adalah salah satu komoditas yang tidak terlalu sering dibahas dibandingkan dengan beberapa komoditas Pangan yang lainnya. Sebagian besar dari kita mungkin telah mengetahui Kemiri dalam kaitannya dengan Bumbu Masakan, yang hampir selalu kita jumpai sebagai penguat rasa atau penikmat rasa alami, juga tradisional (konon telah digunakan oleh nenek moyang kita, sebelum kita mengenal penyedap rasa yang lazim dikenal dengan Vetsin / Micin atau Mono Sodium Glutamat - MSG.

Dengan semakin bertambahnya pola hidup sehat, masyarakat mulai kembali kepada penggunaan bumbu dapur tradisional kemiri ini. Semakin kembali meningkatnya permintaan masyarakat kepada Kemiri, sebaiknya masyarakat juga kian jeli dalam memilih produk Kemiri. Dikarenakan teramat banyak produk kemiri yang beredar di pasaran adalah produk Kemiri yang tidak higienis, banyak laporan telah kami dengar, bahwa untuk menjaga tampilan kemiri beberapa oknum sengaja mencampur kemiri dengan cairan pemutih, fomalin, dan kapur untuk menambah kesan serbuk tepung yang menyelimuti biji kemiri (seperti kita tahu, serbuk ini juga menentukan kualitas dari biji kemiri itu sendiri)




Lantas bagaimanakah cara untuk membedakan, dan memilih Kemiri yang berkualitas serta aman untuk dikonsumsi? Berikut adalah beberapa caranya:

1). Produk Kemiri yang beredar di pasaran kebanyakan terdiri dari dua jenis warna yang cukup mencolok perbedaannya yakni warna putih, dan kuning agak kecokelatan. Mana yang sebaiknya dipilih?

-). Kemiri sendiri sebenarnya memiliki warna dasar kuning gading agak kecokelatan. Kebanyakan produk Kemiri yang berwarna putih pucat, dan terlalu bersih biasanya dicuci dengan bahan pemutih. Banyak konsumen memiliki stigma yang kurang benar terhadap warna, banyak konsumen berpikir warna produk yang putih pucat bersih adalah yang higienis, tanpa mereka mencari tahu warna dasar dari produk tersebut. Mereka membiarkan diri mereka larut dalam stigma tersebut, hingga akhirnya tentu saja mereka akan lebih memilih kemiri yang putih pucat bersih dibanding kemiri yang berwarna kuning gading kecoklatan. Saran Kami, ada baiknya sebelum membeli produk pangan, Anda mencari tahu tentang sesuatu yang mendasar dari produk pangan yang ingin Anda beli, daripada Anda tertipu oleh Produk yang tidak alami.


2). Bagaimana membedakan serbuk tepung alami dari Kemiri, dengan serbuk kapur yang dicampurkan pada Kemiri?

-). Harus kita ketahui, Kemiri memiliki kandungan minyak yang cukup tinggi di dalam bijinya. Serbuk putih ini adalah pembentukan dari konsentrasi minyak yang melindungi kulit kemiri yang mengering. Karena itu, serbuk ini biasanya memiliki konsentrasi kelembaban, dan cenderung lengket dengan kulit kemiri nya. Bahkan ketika kita memegan biji kemiri, kita bisa merasakan serbuk yang menempel di tangan kita cenderung lembab.
-). Dikarenakan serbuk ini hanyalah minyak yang terkandung di lapisan luar kulit kemiri yang mengering, serbuk ini jumlahnya tidak terlalu banyak. Kemiri yang cenderung licin, dan banyak diselimuti oleh serbuk yang konsentrasinya tidak lembab, bisa dipastikan bahwa itu adalah kapur. Apalagi jika serbuk itu nampak tidak menyatu dengan kulit kemiri, dan jumlahnya sangat banyak, bisa dipastikan itu adalah kapur.


3). Bagaimana cara untuk mengetahui produk Kemiri yang tanpa menggunakan bahan pengawet?
-). Formalin adalah larutan favorit yang banyak digunakan oleh pedagang nakal dalam mengawetkan produk makanan. Formalin mempunyai bau, dan aroma yang sangat tajam menusuk. Jadi untuk mengetahui apakah produk Kemiri Anda, aman atau tidak, janganlah ragu untuk mengecek aroma dari Kemiri itu dengan cara menciumnya. Kemiri yang asli memiliki aroma Gurih Kacang, dan memiliki warna Kuning Kecoklatan alami.
-). Dengan cara menge-test-nya: ambil beberapa Kemiri yang Anda beli, jangan di apa - apakan, dan jangan pula di sangrai. Letakkan Kemiri yang telah Anda ambil itu di atas meja untuk diangin - anginkan, dan tunggu beberapa hari. Jika Kemiri itu masih awet, tidak menjadi tengik, dan tidak berkutu berarti Anda boleh mencurigai kalau Kemiri itu telah direndam dengan menggunakan formalin.
Untuk Anda ketahui; Kemiri memiliki kandungan minyak yang tinggi, hal inilah yang menyebabkan Kemiri mudah sekali tengik atau rusak.


4). Lantas bagaimana cara untuk menjaga keawetan Kemiri secara alami?
-). Supaya Kemiri lebih awet, ambil Kemiri yang telah Anda beli dan cuci sampai bersih. Setelah itu keringkan Kemiri yang telah Anda cuci itu, untuk kemudian Anda sangrai Kemiri itu hingga berwarna kecokelatan. Setelah melalui tahap sangrai, dinginkan Kemiri itu hingga benar - benar dingin untuk kemudian Anda simpan Kemiri itu ke dalam wadah bertutup dan taruh di tempat kering. Dijamin Kemiri yang Anda simpan akan lebih tahan lama, dan tidak berkutu.
Untuk Anda ketahui; Kemiri memiliki kandungan minyak yang tinggi, hal inilah yang menyebabkan Kemiri mudah sekali tengik atau rusak.


***Artikel ini dikutip dari web kami Grosir-Kemiri***

0 komentar:

Posting Komentar